Apa jadinya bila pengurus Unit Pengelola Kegiatan (UPK) yang dipilih dan dipercaya warga untuk mengelola seluruh dana dan aset PNPM Mandiri Perdesaan justru menyelewengkannya? Hal ini pun terjadi di Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Dana perguliran PNPM Mandiri Perdesaan untuk mendukung kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) sebesar Rp 48 125.000, telah diselewengkan oleh para pengurus UPK disana. Mulai dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
Hal itu terungkap pada 14 Mei 2010. Ketua UPK diketahui menggunakan dana Rp 5.417.000, sedangkan sang Bendahara Rp 42.708.500 dan Sekretarisnya mengakui pernah menggunakan dana tersebut namun sudah dikembalikan kepada Bendahara.
Kecamatan Mapitara adalah salah satu kecamatan pemekaran dari Kecamatan Bola, Sikka, NTT. Kecamatan ini baru menerima dana PNPM-Perdesaan pada 2009. Dengan demikian, dana yang disalahgunakan oleh pengurus UPK tersebut merupakan dana perguliran pertama. Dana tersebut seharusnya ’dinikmati’ oleh kaum perempuan di kecamatan tersebut. Terdapat 14 kelompok SPP disana. Masing-masing meminjam dana sebesar antara Rp 9,5 juta hingga Rp 15 juta per kelompok, sehingga total dana SPP yang dikelola UPK mencapai Rp 155.948.000.
Begitu mengetahui penyelewengan, para pelaku program dan warga langsung bereaksi. Mereka pun menggelar Musyawarah Antar Desa (MAD) Khusus pada Juni 2010. MAD tersebut dihadiri pula oleh Kepala Desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh perempuan, wakil pengurus kelompok SPP yang dirugikan, serta Camat dan Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK) kecamatan tersebut.
MAD Khusus tersebut memutuskan beberapa hal, diantaranya, si pelaku harus mengembalikan seluruh dana sebelum 28 Juli 2010. Warga juga sepakat untuk membentuk Tim Investigasi. Tim ini bertugas melakukan pemeriksaan langsung ke kelompok-kelompok peminjam untuk memastikan jumlah dana yang dipinjam dan yang telah diangsur.
Warga juga sepakat pengurus UPK diberi kesempatan untuk tetap bekerja hingga tiga bulan setelah MAD. Meski demikian, MAD Khusus tersebut meminta seluruh warga turut mengawasi dan mengamankan hasil kesepakatan tersebut.
Kesepakatan warga dalam MAD pun dilaksanakan sebaik-baiknya. Berkat pengawasan bersama dari masyarakat dan seluruh peserta musyawarah, dana yang disalahgunakan tersebut akhirnya benar-benar dikembalikan secara utuh kepada masyarakat. Dana itu pun akhirnya dapat dimanfaatkan kembali oleh kelompok SPP yang belum menerima perguliran. Berdasarkan investigasi yang dilakukan Tim Investigasi, kelompok tersebut tersebar di empat desa. IEC - NMC
Sumber Berita :
http://www.pnpm-perdesaan.or.id/?page=internews&id=282
2 komentar:
Halo, nama saya Laima, saya adalah korban di tangan kreditur penipuan saya telah ditipu 27 juta, karena saya butuh modal besar dari 140 juta, saya hampir mati, tidak ada makanan untuk anak-anak saya, bisnis saya adalah hancur dalam proses saya kehilangan suami saya. Saya dan anak-anak saya tidak tahan lagi .all ini terjadi Januari 2015, tidak sampai saya bertemu seorang teman yang memperkenalkan saya kepada ibu ibu yang baik Alexandra yang akhirnya membantu saya mendapatkan mengamankan pinjaman di perusahaannya, ibu yang baik, saya ingin menggunakan kesempatan ini terima kasih dan Allah terus memberkati Anda, saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk memberitahu semua orang Indonesia, bahwa ada banyak penipuan di luar sana, jika Anda membutuhkan pinjaman dan kontak pinjaman dijamin ibu yang baik Alexandra melalui email perusahaan. alexandraestherloanltdd@gmail.com
atau alexandraestherfastservice@cash4u.com,
Anda dapat menghubungi saya melalui email ini; laimajelena@gmail.com untuk setiap informasi yang Anda perlu tahu, silakan dia adalah satu-satunya orang yang jujur saya dapat memberitahu Anda.
Terima kasih .
Saya Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan Tuhan yang baik dalam hidup saya untuk orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata itu, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara.
Apakah mereka mencari pinjaman di antara Anda? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan kredit palsu di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6 kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.
Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan seorang teman saya yang saya jelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya kepada perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapatkan pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM pada tingkat rendah 2% dalam 24 jam yang saya terapkan tanpa tekanan atau stres. Jika Anda membutuhkan pinjaman, Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
Jika Anda memerlukan bantuan dalam proses pinjaman, Anda dapat menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka, Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah membayar pembayaran cicilan bulanan seperti yang disepakati dengan perusahaan pinjaman.
Posting Komentar